Halaman

    Social Items

Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan. Tampilkan semua postingan
Ada 8 Dosa Istri Terhadap Suami
Apakah Yang Ke-6 ini Kebiasaan Setiap Hari?

Suami itu pintu surga bagi seorang istri, tapi juga bisa menjadi jalan masuk ke dalam neraka untuk dirinya. Tentu ada sebab yang menjadikannya demikian.

Dilansir dari berbagai sumber berikut delapan dosa yang dilakukan istri terhadap suami.

1. Tidak Taat Pada Suami
Ketika seorang wanita menjadi istri, maka dia harus taat sepenuhnya kepada suami.
Patut secara totalitas, tentu taat dan patut disini dalam hal yang baik. Maka bila suami meminta melakukan ini dan itu, istri wajib menurutinya selama tidak bertentangan dengan perintah Agama. Jika istri membangkang, maka itu sebuah dosa yang sangat besar baginya.

2. Membicarakan Kekuarangan Atau Aib Suaminya kepada Orang lain
Ini yang harus dijauhi. Jika terus menerus dilakukan bisa menjadi sebab berkurangnya keharmonisan rumah tangga bahkan bisa retak. Dan tentu saja dosa besar untuk istri yang melakukan perbuatan tersebut.

3. Menolak Ajakan Suami di Tempat Tidur
Selama tidak ada Udzur Syar'i yang menghalangi istri untuk melayani suami, maka dia wajib memenuhi permintaan suami. Tapi jika menolak tanpa alasan siap-siaplah mendapat kutukan dari para malaikat sampai pagi.

4. Cemburu Buta Berlebihan
Sangat wajar jika seorang istri memiliki rasa cemburu selama itu wajar dan sesuai koridor Syar'i. Tapi jika itu hanya cemburu buta dan sangat berlebihan maka berhati-hatilah. Karena bila sifat itu dipelihara, hatinya akan dipenuhi buruk sangka, dan menjadi awal mula pertengkaran yang lebih besar.

Baca juga artikel tentang :
Hukum Pacaran Menurut Islam
• Hukum Hamil Sebelum Menikah
Cinta Yang Sejati
Cerita 17+

5. Keluar Rumah Tanpa Meminta Izin pada Suami
Jika suami sedang bekerja di luar, dan seorang istri sedang ada keperluan keluar walau hanya ke pasar membeli sayur atau berbelanja lainnya maka wajib untuk meminta izin. Bila istri melanggar, maka itu adalah perbuatan dosa.

6. Berhias Bukan untuk Suami
Apabila saat bersama suami tampil seadanya, tetapi keluar rumah berhias diri maka harus dihentikan sebab itu perbuatan dosa karena bisa menjadi fitnah bagi kaum lelaki.

7. Tidak Menghormati Keluarga Suami
Seorang istri yang tidak menghormati mertuanya atau anggota keluarga suaminya, bukanlah wanita yang baik.

8. Tidak Bersyukur Atas Nafkah yang Diberikan Suami
Hendaknya istri tidak mengeluh atas pemberian yang tak seberapa itu, melainkan mengelolanya dengan baik. Dia juga harus mengoreksi kehidupan rumah tangganya, mungkin saja ada dosa yang membuat rezekinya tertahan.

Dosa Istri Terhadap Suami

1. Sisa umur ini pendek
"Selagi Selera... Makanlah"
"Selagi Layak... Pakailah"
"Selagi Manfaat... Belilah"
"Selagi Bisa... Berbagilah"
"Silaturahmi... Lakukanlah"
Dan nikmatilah hidup apa adanya.

2. Dulu kita berusaha untuk memiliki.
Kini saatnya untuk melepas, harta, tahta, anak, istri semua akan kembali kepada-NYA. Karna bahagia terletak pada keikhlasan.

3. Sehari berlalu umur berkurang, berbuat baiklah karena kita tidak tahu kapan akan mati.

4. Hidup ini sangat singkat dalam sekejap kita mulai tua dan pasti masuk pusara..

5. Jangan tengok ke atas, tentunya akan selalu kurang.
Tengoklah ke bawah, karna itu bisa merasa cukup dan syukuri apa adanya, pasti bahagia.
Bersyukurlah...

6. Yang terbaik adalah berbuat  baik, membantu orang lain. Jangan  menyakiti, latih diri dengan berbaik sangka, agar sehat lahir batin.

7. Kasih orang tua tidak ada batasnya. Sadarlah, bila anak sakit, orang tua bagai teriris, bila orang tua sakit anak hanya tengok dan bertanya saja.
Anak memakai uang orang tua seperti keharusan, tetapi orang tua memakai uang anak pasti rikuh.
Cukupilah diri sendiri jangan berharap pemberian anak.

8. Rumah orang tua adalah rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah rumah orang tua.

9. Orang tua selalu mendoakan anak, tapi anak jarang  mendoakan orang tua.
Maka bekali diri kita dengan amal yang baik, jangan bergantung pada doa anak.

10. Kebaikan dan keburukan sebagai ujian dan tidak akan berakhir sampai nanti kita mati.
Sikapi dengan rasa syukur dan sabar.                                                                                                                                                                          

Bila kita tua...
Luangkan waktu bersama pasangan hidup atau keluarga, karena salah seorang dari pada kita akan pergi lebih dahulu dan yang masih hidup hanya mampu menyimpan kenangannya saja .

Kata-Kata Nasihat...
"Carilah kawan yang seperti cermin, kita gembira dia gembira, kita sedih dia ikut sedih.

Selamat menikmati Masa Tua dengan Bahagia...


Baca Juga Artikel Mengenai :

MENUJU MASA TUA

Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, ada beberapa aspek yang harus Anda penuhi. Ini bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tanggung jawab dan kualitas diri yang harus Anda miliki, sebagai modal menjadi pemimpin. Keenam aspek ini dapat membuat seorang pemimpin dihormati dan dipatuhi oleh bawahannya. Penasaran?
Berikut adalah enam hal yang harus dimiliki seorang pemimpin sejati.


1. Manajemen
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan manajemen yang baik.
Dia harus dapat merencanakan segala sesuatu secara matang. Semua rencananya juga harus berjalan sesuai rencana dan tersusun secara sistematis. Dia juga selalu harus memiliki rencana cadangan, sehingga ketika rencana sebelumnya gagal, dia punya solusi untuk mengatasinya.

2. Persamaan
Seorang pemimpin memang memiliki posisi yang lebih tinggi daripada bawahannya. Namun tidak berarti dia memiliki hak untuk mendominasi. Seorang pemimpin harus bisa memperlakukan semua orang di sekitarnya dengan cara yang sama. Dengan demikian, semua orang akan menghormatinya dan berusaha menaati perintahnya.

3. Bekerja Sama
Seorang pemimpin yang baik harus bisa menjaga hubungan baik antara dia dan bawahannya. Dia juga harus memastikan bahwa dirinya telah menjalin kerjasama yang baik antara dia dan bawahannya.

4. Motivasi dan Tekad
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki motivasi dan juga harus mampu memotivasi orang lain. Dia harus memiliki tekad dan keyakinan yang besar, sehingga bawahannya yakin padanya dan mau mengikuti perintahnya.

5. Keterampilan Berkomunikasi
Seorang pemimpin yang baik harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan semua orang. Keterampilan berkomunikasi yang baik sangat diperlukan untuk menjalin hubungan yang baik antara pemimpin dan bawahannya.

6. Antusiasme
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki antusiasme dan semangat yang besar. Dengan demikian, orang di sekitarnya bisa terinspirasi dan termotivasi oleh semangatnya.

Inilah enam hal yang harus dimiliki seorang pemimpin yang baik.
Tanpa itu semua, seorang pemimpin tidak layak disebut pemimpin, melainkan BOS.

Sumber : merdeka.com

Baca juga artikel tentang :

6 Hal Yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya :
Apa hukumnya bila seorang ayah menghendaki putranya menikah dengan seorang wanita yang tidak shalihah ?
Dan apa pula hukumnya kalau ayah menolak menikahkan putranya dengan seorang wanita shalihah ?

Jawaban.
Seorang ayah tidak boleh memaksa putranya menikah dengan wanita yang tidak disukainya, apakah itu karena cacad yang ada pada wanita itu, seperti kurang beragama, kurang cantik atau kurang berakhlaq.

Sudah sangat banyak orang-orang yang menyesal di kemudian hari karena telah memaksa anaknya menikah dengan wanita yang tidak disukainya.

Hendaknya sang ayah mengatakan, ‘Kawinilah ia, karena ia adalah putri saudara saya’ atau ‘karena dia adalah dari margamu sendiri’, dan ucapan lainnya. Anak tidak mesti harus menerima tawaran ayah, dan ayah tidak boleh memaksakan kehendaknya supaya ia menikah dengan wanita yang tidak disukainya.

Demikian pula jika si anak hendak menikah dengan seorang wanita shalihah, namun sang ayah melarangnya, maka ia tidak mesti mematuhi kehendak ayahnya apabila ia menghendaki istri yang shalihah.

Jika sang ayah berkata kepadanya, “Jangan menikah dengannya”, maka sang anak boleh menikahi wanita shalihah itu, sekalipun dilarang oleh ayahnya sendiri. Sebab, seorang anak tidak wajib taat kepada ayah di dalam sesuatu yang tidak menimbulkan bahaya terhadapnya, sedangkan bagi anak ada manfaatnya.

Kalau kita katakan, bahwa seorang anak wajib mematuhi ayahnya di dalam segala urusan sampai pada urusan yang ada gunanya bagi sang anak dan tidak membahayakan sang ayah, niscaya banyak kerusakan yang terjadi. Namun dalam masalah ini hendaknya sang anak bersikap lemah lembut terhadap ayahnya, membujuknya sebisa mungkin.

[ Ibnu Utsaimin, Fatawa, jilid 2, hal 761 ]
[ Disalin dari. Kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, hal 410-411 Darul Haq ]

Oleh :
Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin


Baca Juga Artikel Mengenai :


AYAH MEMAKSA PUTRANYA MENIKAH

Sebelum Bobo :
6 Weeks:
Selamat bobo sayang,mimpi indah ya,mmmuach
6 Months:
Tolong matiin lampunya,silau nih.
6 Years:
Kesana-an doong...kamu tidur dempet2an kayak mikrolet gini si iihh?!

Pake Toilet :
6 Weeks:
Enggak apa-apa, kamu duluan deh,aku nggak buru-buru kok
6 Months:
Masih lama nggak nih?!
6 Years:
Brug! brug! brug! (pintu digedor), kalo mau tapa di gunung kawi sono!

Ngajarin Nyetir :
6 Weeks:
Hati2 sayang,injek kopling dulu baru masukin perseneling ya
6 Months:
Pelan2 dong lepas koplingnya.
6 Years:
Pantesan sering ke bengkel,masukin persenelingnya aja kayak gini!
 
Bales SMS :
6 Weeks:
Iya sayang,bentar lagi nyampe rumah kok,aku beli martabak kesukaan kamu dulu ya yangg?
6 Months:
Macet bgt di jln nih
6 years :
Ok.

Dating Process :
6 Weeks :
I love U,I love U,I love U
6 Months :
Of course I love U.
6 Years :
Ya iyalah!! kalau aku gak cinta kamu,ngapain nikah sama kamu?

Back From Work :
6 Weeks :
Honey, aku pulang...
6 Months :
I'm BACK!!
6 Years :
Si Mbok masak apa hari ini?

Hadiah ( Ulang Tahun ) :
6 Weeks :
Sayangku,kuharap kau menyukai cincin yang kubeli
6 Months:
Aku membeli lukisan,nampaknya cocok dengan suasana ruang tengah
6 Years:
Nih duitnya,loe beli sendiri deh yang loe mau.

Telepon :
6 Weeks:
Baby,ada yang pengen bicara sama kamu ditelpon
6 Months:
Eh... ini buat kamu nih...
6 Years:
WOOIII TELPON BUNYI TUUUHHH....ANGKAT DUOOONG!!!

Masakan :
6 Weeks:
Wah,tak kusangka rasa makanan ini begitu lezaattt.!!
6 Months:
Kita makan apa malam ini?
6 Years: HAH? MAKANAN INI LAGI?

Apology :
6 Weeks:
Udah gak apa-apa sayang,nanti kita beli lagi ya?
6 Months:
Hati2! Nanti jatuh tuh.
6 Years:
KAMU GAK NGERTI2 YA DAH BERIBU2 KALI AKU BILANGIN

Baju Baru :
6 Weeks: Duhai kasihku,kamu seperti bidadari dengan pakaian itu.
6 Months:
Lho,kamu beli baju baru lagi?
6 Years:
BELI BAJU ITU HABIS BERAPA?


Planning For Vacations :
6 Weeks:
Gimana kalau kita jalan2 ke Amerika atau ketempat yang kamu mau honey?
6 Months:
Ke Surabaya naik bis aja ya gak usah pakai pesawat.
6 Years:
JALAN2? DIRUMAH AJA KENAPA SEH? NGABISIN UANG AJA!


Televisi :
6 Weeks: 

Baby apa yg pengen kita tonton malam ini?
6 Months:
Sebentar ya,filmnya bagus banget nih.
6 Years : 

JANGAN DIGONTA-GANTI DONG CHANNELNYA AH! GAK BISA LIAT ORANG SENENG DIKIT APA?


Baca Juga Artikel Mengenai :

Usia Pernikahan Mempengaruhi Kemesraan

Baca cerita singkat ini,cekidot...
Ada seseorang mencari pasangan hidup,lalu dia bertanya pada temannya.
A: Baiknya itu kalau kita punya pasangan anak ekonomi ya?
B: Jangan,ntar pasangannya perhitungan banget..!
A: Kalo gitu sama anak hukum aja ya?
B: Jangan,sok over protective,terus banyak juga bohongnya..!
A: Sosial politik aja gimana..!?!
B: Jangan juga,ntr crewet terus banyak banget embl2nya..!
A: Kedokteran aja deh ??? Pas?!
B: Apalagi itu,ntr masuk neraka loh kamu nanti. Soalnya mereka suka bangt kalo banyak orang sakit,karna semakin banyak orang sakit semakin banyak juga uangnya..
A: Kalo gitu anak matematika bagus kan.!?!
B: Jangan deh,perasaannya pake logika loh. Sakit hati nantinya..
A: Jadi apa dong?? Yang paling cocok..!?!
B: Perawat aja . . .
A: Kenapa harus perawat!?
B: Pasien aja disayang, selalu dirawat. Aplagi pasangan hidupnya pasti lebih2 disayang,pokoknya gak rugi punya pendamping perawat dan gak gaul kalo belum pernah pacaran sama perawat.

Cerita Singkat

Menurut Al-Qur'an Dan As-Sunnah
Sudah merupakan sunnatullah bahwa kehidupan manusia di dunia ini tidak pernah luput dari pada cobaan,bencana dan musibah dengan segala macam bentuknya,mulai dari bencana ketakutan karena adanya hura-hara,bencana alam,gunung meletus,bencana kelaparan karena kekurangan makanan akibat kemarau yang berkepanjangan atau kemiskinan yang berlebihan sampai dengan musibah kematian dengan cara yang biasa sampai dengan yang mengerikan (QS.2:155).
Namun mereka yang diberi Allah jiwa sabar tidak akan merasa kesedihan yang berlebihan,apalagi sampai stres karena adanya bencana dan musibah tersebut. Jiwa yang sabar adalah jiwa yang menyadari dan meyakini sepenuhnya bahwa bencana dan musibah itu semuanya adalah taqdir dari Allah Yang Kuasa;dan tidak akan dapat dihadapi kecuali dengan mengembalikan kepada-Nya dan memohonkan perlindungan dengan maghfirah dan belaian kasih sayang Rahman dan RahimNya.(QS.2:156).
Bagaimanapun besarnya bencana dan musibah yang ditaqdirkanNya,namun ada saja diantara hamba-hambaNya yang mendapatkan perlindunganNya sehingga mereka selamat dari ancaman bencana dan musibah tersebut. Bagaimanapun hebat dan dahsyatnya badai topan dan banjir yang melanda umat Nabi Nuh a.s. namun Nabi Nuh dan umatnya yang setia dan ta'at kepadanya senantiasa beristighfar memohon perlindungan Allah swt.
Akhirnya diselamatkan Allah dari banjir yang dahsyat itu. Bagaimanapun gencarnya Fir'aun dan bala tentaranya mengejar Musa a.s. dan para sahabat setianya,namun akhirnya yang binasa bukanlah Musa dan umatnya,tetapi sebaliknya Fir'aun dan tentaranya yang binasa ditelan lautan yang dalam.
Demikianlah sunnatullah telah berbicara dengan lisanaul hal bahwa mereka yang senantiasa ta'at,tunduk dan patuh kepada Allah dan RasulNya serta menjauhkan diri dari tingkah laku yang mengundang kemurkaanNya akan senantiasa diselamatkan Allah dari bencana dan musibah yang bagaimanapun besarnya.Dalam Al-Qur'an dan Sunnah kita akan menemukan beberapa isyarat dan petunjuk yang dapat menyelamatkan kita dari bencana dan musibah tersebut dengan izin dan limpahan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa:


Antara lain kita kutipkan:
1. ISTIGHFAR DAN TAUBAT
Mereka yang senantiasa beristighfar dan minta ampun bertobat kepada Allah dari segenap dosa yang dilakukannya,baik secara sadar ataupun tidak akan senantiasa mendapatkan perlindungan Allah swt dari bencana dan musibah. Allah swt berfirman : "Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka,sedang engkau (wahai Muhammad) berada diantara mereka,dan tidaklah Allah akan mengazab mereka,sedang mereka senantiasa istighfar minta ampun" (Al-Anfal 4.33).
Menurut Ibnu Abbas r.a. Ayat ini menjelaskan ada dua benteng yang dapat menyelamatkan kita dari bencana dan musibah yang besar,pertama adalah keberadaan Rasulullah saw ditengah umatnya. Karena kemuliaan Rasulullah saw. maka Allah berjanji tidak akan mengazab umatnya dihadapan mata kepalanya.
Kedua adalah benteng istighfar,minta ampun dan tobat kepada Allah swt. Selanjutnya kata Ibn Abbas benteng pertama sudah tidak ada lagi (dengan wafatnya Rasulullah saw),maka tinggal satu lagi benteng yang menyelamatkan kita dari bencana dan musibah. Yaitu benteng istighfar danminta ampun,tobat kepada Allah swt. (Tafsir Ar-Razi 15:158)
Istighfar dan tobat merupakan benteng utama yang akan menyelamatkan seseorang dari bencana dan musibah,karena pada umumnya bencana dan musibah itu timbul adalah akibat dari dosa manusia,Allah swt. berfirman : "Dan apa saja musibah yang menimpa dirimu,maka adalah disebabkan karena dosa-dosamu,dan Allah memaafkan sebahagian dari dosa-dosamu" (As-Syura 42:30).
Menyadari bahwa istighfar merupakan benteng penyelamat dari bencana dan musibah,maka nabi Adam as. serta isterinya Hawa begitu terusir dari surga dan dibuang kedunia karena melanggar larangan Allah swt. langsung bertobat kepada Allah swt. dengan isitighfarnya yang terkenal:
"Ya Tuhan kami,kami telah zalim terhadap diri kami sendiri jika engkau tidak berkenan mengampuni kami dan melimpahkan rahmat pada kami niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi" (Al-A'raf 7:23).
Demikian juga nabi Yunus,waktu difonis Allah dipenjarakan dalam perut ikan,maka beliau langsung beristighfar dengan do'a istighfar beliau yang terkenal: "Dan ingatlah ketika Dzunnun (Yunus a.s.),ketika ia pergi dalam keadaan marah,lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya),maka iapun berdo'a dalam keadaan sangat gelap (dalam perut ikan): Bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau (Ya Allah),Maha Suci Engkau,sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah memperkenankan do'anya,dan menyelamatkannya dari kesusahan (dalam perut ikan),dan demikianlah caranya Kami menolong orang-orang yang beriman" (Al-Anbiyak 21: 87-88)


2. MENINGKATKAN IMAN DAN TAQWA
Meningkatkan Iman dan Taqwa merupakan benteng yang dapat menyelamatakan kitadari bencana dan musibah dan akan membawa kita kepada kehidupan yang penuh berkat,Allah berfirman : "Kalau penduduk suatu negeri senantiasa beriman dan bertaqwa,niscaya akan Kami bukakan bagi mereka pintu keberkatan dari langit dan bumi,namun apabila mereka mendustakan (ayat-ayat) Kami,maka Kami akan menyiksa mereka karena tingkah laku mereka itu" (Al-A'raf 7:96)
3. MENSYUKURI NIKMAT ALLAH DAN MENJAUHKAN DIRI DARI KUFUR NIKMAT
Mensyukuri nikmat Allah akan membawa berkat dalam kehidupan dan sekaligus merupakan benteng yang akan menyelamatkan seseorang dari bencana dan musibah,sebaliknya kufur terhadap nikmat Allah akan menigundang siksaan yang sangat dahsyat dari Allah karena bencana dan musibah yang diturunkanNya,Allah berfirman : "Dan ingatlah ketika Tuhan mu memaklumkan: Sungguh jika kamu mensyukuri nikmatKu,niscaya akan aku tambah (nikmat) pada mu,dan jika kamu kufur pada nikmat yang Aku berikan,niscaya azabku sangat pedih" (Ibrahim 14:7)
Kufur nikmat adalah,semakin banyak nikmat Allah yang diterima semakin jauh pula dia dari Allah,kufur nikmat artinya juga mempergunakan nikmat pemberian Allah hanya untuk kepuasan hawa nafsu,bukan buat hal hal yang diridhoi Allah saja.Dalam Al-Quran Allah menggambarkan suatu negeri yang penuh dengan nikmatNya,akan tetapi karena penduduk negeri tersebut kufur terhadap nikmat Allah maka negeri itupun akhirnya ditimpa bencana dan musibah,seperti yang difirmankan Allah di dalam Al-Qu'an: "Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram,rezki datang melimpah ruah dari segenap penjuru,tetapi (penduduk) nya kufur pada ni'mat-ni'mat Allah; karena itu Allah menimpakan kepada mereka bahaya kelaparan dan ketakutan,disebabkan apa yang mereka perbuat" (An-Nahl 16:112)


4. MENJAUHKAN DIRI DARI HEDONISME
Gaya kehidupan Hedonisme yang hanya mengejar kemewahan materi,hidup glamour penuh gembira ria sepanjang hari dengan aneka ragam hiburan yang mengundang maksiat akan mengundang kemurkaan Allah dan menimbulkan bencana serta musibah yang menghancur leburkan suatu negeri.
Sebagaimana diperingatkan Allah dalam Al-Qur'anul Karim: "Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri,maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang suka hidup mewah (berfoya-foya) dinegeri itu agar ta'at kepada Allah swt. namun mereka melakukan kedurhakaan (kefasikan) dalam negeri itu. maka sepantasnya berlaku pada mereka ketetapan hukum,maka Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya" (Al-lsra' 17)
.Al-Qur'an menggambarkan diantara penyebab dimasukkannya seseorang kedalam neraka kelak adalah kehidupan mereka yang suka berfoya foya dan bergembira ria dengan beraneka hiburan dan tontonan mengejar kepuasan hawa nafsu belaka,senda gurau tanpa batas,sementara ibadah mereka abaikan,Allah berfirman : "Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang. Maka dia akan berteriak histeris: "Celakalah aku!".
Dan dia akan masuk neraka yang bernyala-nyala. Sesungguhnya dia dahulu didunia suka hidup bergembira ria. Sesungguhnya dia menyangka tidak akan kembali kepada Tuhannya" (Al-Insyiqaaq 84; 10-14)
"Apa sebab kamu sampai masuk neraka saqar? Mereka menjawab" Karena dahulunya kami tidak termasuk orang yang mengerjakan shalat. Dan kami tidak pula memberi makan orang miskin. Dan kami suka berbicara yang bathil,bersama dengan orang yang membicarakannya. Dan kami juga mendustakan hari pembalasan. Sehingga datanglah pada kami kematian" (Al-Mudatsir 74:42-47)


5. MENEGAKKAN AMAR MA'RUF

Menegakkan da'wah amar ma'ruf,mengajak "manusia untuk mengamalkan ayat-ayat Allah,menegakkan yang haq,bukan hanya untuk diri sendiri,tapi juga mengajak orang-orang sekitanya merupakan salah satu benteng pengaman dari bencana dan musibah akibat kemurkaan Allah swt.Allah tidak akan membinasakan suatu negeri apabila dalam negeri tersebut masih terdapat orang-orang yang punya kepedulian da'wah,mengajak masyarakatnya untuk menegakkan syari'at secara kaaffah,Allah berfirman : "Dan tidaklah Tuhanmu akan membinasakan suatu negeri secara zalim sedang penduduk negeri itu senantiasa melakukan perbaikan (amar ma'ruf)" (Hud 11:117)
6. MENCEGAH KEMUNGKARANDisamping menegakkan yang ma'ruf,mencegah kemungkaran atau kemaksiatan ditengah masyarakat merupakan salah satu benteng yang akan menyelamatkan kita dari bencana dan musibah,Allah berfirman : "Dikutuki Allah orang-orang kafir dari Bani lsrail dengan lisan Daud dan Isa bin Maryam. Yang demikian itu karena kedurhakaan mereka dan tingkah laku mereka yang melampaui batas. Mereka tidak punya kepedulian untuk niencegah kemungkaran yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat" (Al-Maidah 5: 78-79) "Menurut keterangan Hudzaifah bin Yaman,bahwa Rasulullah saw. Pernah bersabda: "Demi Yang diriku ditanganNya,hendaklah kamu menegakkan yang ma'ruf dan hendaklah kamu mencegah yang mungkar,atau akan datang masanya Allah menurunkan hukuman (bencana) kepadamu,lalu kamu berdo'a namun Allah tidak akan memperkenankan do'amu itu" (HR. Ahmad & Turrmudzi) "Menurut keterangan Aisyah ra. Saya pernah mendengar Rasulullah saw. besabda: "Tegakkanlah yang ma'ruf dan cegahlah kemungkaran sebelum datang masanya kamu berdo'a namun tidak diperkenankan Allah do'amu" (HR.Ibmu Majah)


7. MENCEGAH KEDZALIMAN
Kedzaliman merupakan salah satu pemicu kemurkaan Allah swt. karena Allah swt. sangat membenci kedzaliman.
Dalam sebuah hadist qudsi Allah swt. berfirman : "Wahai hambaku! Sesungguhnya Aku telah mengharamkan kedzaliman pada diriKu,dan Akupun mengharamkan untuk sesama kamu,maka janganlah kamu saling mendzalimi" (HR.Muslim dari Abi Dzar al-Ghifariy). "Dan tidaklah Kami membinasakan suatu negeri melainkan apabila penduduk negeri itu berlaku dzalim" (Al-Qashah 28:59)
Dalam Al-Quran Allah swt. meperingatkan bahwa betapa banyak negeri yang telah dibinasakan Allah swt pada masa yang lalu karena kedzaliman yang telah merajalela di tengah negeri itu. "Betapa banyak negeri yang Kami binasakan penduduknya karena mereka berbuat dzalim,maka tembok-tembok negeri itupun roboh menutupi atapnya,dan betapa banyak pula sumur-sumur yang telah ditinggalkan,demikian juga istana-istana yang megah (pun ditinggalkan)" (Al-Haj 22: 45)
Yang dimaksud dengan kezhaliman dalam ayat-ayat diatas selain penganiayaan atau tindakan sewenang wenang yang berkuasa terhadap rakyat,atau kesewenangan yang kaya terhadap orang miskin,orang yang kuat terhadap yang lemah,menurut terminologi Al-Qur'an kemusyrikan juga termasuk kedzaliman,bahkan termasuk induk kemusyrikan sebagaimana wasiat Luqmanul Hakim pada anaknya: "Dan ingatlah ketika Luqman berwasiat kepada anaknya diwaktu dia memberikan pengajaran kepadanya: Wahai Anakku ! Janganlah kamu mempersekutukan Allah karena kemusyrikan itu merupakan kedzaliman yang besar" (Luqman 31: 13)
Demikian juga perbuatan maksiat dan dosa-dosa besar umumnya termasuk kedzaliman;karena mereka yang melakukan kemaksiatan dan dosa-dosa besar secara tidak langsung telah melakukan kedzaliman terhadap dirinya sendiri dengan menjatuhkannya ke jurang kebinasaan dunia dan akhirat.


8. DO'A DAN DZIKIR
Do'a dan dzikir merupakan salah satu benteng yang kokoh untuk melindungi diri dan masyarakat dari bencana dan mushibah.Berikut ini kita kutipkan beberapa do'a dan dzikir yang akan dibaca di sa'at menghadapi musibah dan bencana :
1. Menurut keterangan Ibnu Abbas,r.a. Rasulullah di saat menghadapi bencana membaca: "Laa ilaahaillallahul 'adzim,Laa illaha illallahu rabbil 'arsyil 'adzim,Laa ilaaha illallahu rabbus samawaati wa rabbul ardhi wa rabbul 'arsyil kariim".
Artinya: Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah Yang Maha Agung dan Maha penyantun. Tiada Tuhan (yag berhak disembah) selain Allah,Tuhan yang punyai Arasy yang Agung. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah pencipta dan pemelihara langit dan bumi,dan Tuhan yang mempunyai Arasy yang mulia. (HR.Muslin dari lbn Abbas)
2. Menurut Anas r.a. Rasulullah sering dalam menghadapi bencana membaca: "Yaa hayyu yaa qayyuumu birahmatika astaghiisyu"Artinya: Wahai Yang Maha Hidup. Wahai Yang Maha berdiri sendiri. Aku mohonkan pertolongan-Mu dengan segera (HR.Turmudzi & Hakim)
3. Menurut Abu Bakar Shidiq,r.a. Rasulullah dalam menghadapi bencana membaca: "Allahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ila nafsi tharfata 'ainin,wa ashlih li sha'ni kullahu,laa ilaaha illa anta"
Artinya: Ya Allah ! Hanya rahmat-Mu yang aku harapkan,maka janganlah Engkau lepaskan aku pada diri ku sendiri walaupun sekejap mata,dan perbaikilah keadaan ku seluruhnya.Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. (HR.Abu Daud)
4. Menurut keterangan Abu Qatadah Rasulullah saw.bersabda: "Man qara a ayatal kursyi wa khawaa tima suratil baqarata 'indal karbi a 'anahullahu 'azza wa jalla"
Artinya: Siapa yang menibaca ayat kursi dan akhir-akhir surat Albaqarah (ayat 284-286) dalam menghadapi bencana maka Allah akan menolongnya (HR.Ibnu Sinni)
5. Suatu waktu ada seseorang menyampaikan kepada Abu Darda' r.a : "Rumahmu terbakar". Jawab Abu Darda. 'Tidak! Tuhan tidak akan memperlakukan daku demikian",karena aku telah membaca do'a yang aku dengar dari Rasulullah saw,siapa yang membacanya pagi hari akan selamat dari musibah sampai sore,dan siapa yang membacanya petang hari maka dia akan selamat dari musibah sampai pagi esoknva,inilah doa'a tersebut: "Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta 'alaika tawakkaltu wa anta rabbul arsyil 'adzim. Maa syaa allahu kaana wa maalam yasya'lam yakun laahaula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim. A'lamu annallahu 'ala kulli syay in qadiiru. Wa annallaha qad ahatha bikulli syain 'ilman. Allahumma inni a 'uzubika min syarri nafsin. Wa min kulli daabbatin anta uhidzu bina shiyatiha. Inna rabbi 'ala shira thin mustaqiimin"
Artinya: Ya Allah,Engkaulah Tuhanku Tak ada Tuhan selain Engkau, kepada-Mu aku bertawakal dan Engkau adalah Penguasa dari 'arasy Yang Maha Agung. Apa-apa yang dikehendaki Allah,pastilah terjadi,sebaliknya apa-apa yang tak dikehendaki-Nya,tidaklah akan terjadi. Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Saya menginsyafi bahwa Allah Kuasa atas segala sesuatu,dan bahwa ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku sendiri,dan dari kejahatan semua makhluq melata yang kendalinya tergenggam dalam tangan-Mu! Sungguh Tuhanku itu berada pada jalan yang lurus (HR. Thalaq bin Habib)
Pada beberapa riwayat,Abu Darda' berkata: "Ayolah bangkit!" iapun berdiri dan merekapun turut berdiri lalu pergi ke rumahnya,setelah sampai didapatinya rumahnya tidak apa-apa sedang sekelilingnya terbakar semua.


9. BERTAWAKKAL PADA ALLAH SWT
Setelah berusaha dan bedo'a dengan penuh pengharapan dan keyakinan marilah berserah diri,bertawakkal kepada Allah,semoga Allah senantiasa melindungi dan meridhoi kita semua.
Amiin



MENYELAMATKAN DIRI DARI BENCANA DAN MUSIBAH

wongbengkeng.com
Penjelasan Mengenai Sebab Diharamkannya Pacaran
Istilah pacaran itu sebenarnya bukan bahasa hukum, karena pengertian dan batasannya tidak sama buat setiap orang. Dan sangat mungkin berbeda dalam setiap budaya. Karena itu kami tidak akan menggunakan istilah `pacaran` dalam masalah ini, agar tidak salah konotasi.

1. Tujuan Pacaran
Ada beragam tujuan orang berpacaran. Ada yang sekedar iseng, atau mencari teman bicara, atau lebih jauh untuk tempat mencurahkan isi hati. Dan bahkan ada juga yang memang menjadikan masa pacaran sebagai masa perkenalan dan penjajakan dalam menempuh jenjang pernikahan.

Namun tidak semua bentuk pacaran itu bertujuan kepada jenjang pernikahan. Banyak diantara pemuda dan pemudi yang lebih terdorong oleh rasa ketertarikan semata, sebab dari sisi kedewasaan, usia, kemampuan finansial dan persiapan lainnya dalam membentuk rumah tangga, mereka sangat belum siap.

Secara lebih khusus, ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu sebagai masa penjajakan, media perkenalan sisi yang lebih dalam serta mencari kecocokan antar keduanya. Semua itu dilakukan karena nantinya mereka akan membentuk rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian norma di tengah masyarakat membolehkan pacaran. Paling tidak dengan cara membiarkan pasangan yang sedang pacaran itu melakukan aktifitasnya. Maka istilah apel malam minggu menjadi fenomena yang wajar dan dianggap sebagai bagian dari aktifitas yang normal.

2. Apa Yang Dilakukan Saat Pacaran ?
Lepas dari tujuan, secara umum pada saat berpacaran banyak terjadi hal-hal yang diluar dugaan. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa aktifitas pacaran pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung sampai kepada level yang sangat jauh. Bukan sekedar kencan, jalan-jalan dan berduaan, tetapi data menunjukkan bahwa ciuman, rabaan anggota tubuh dan bersetubuh secara langsung sudah merupakan hal yang biasa terjadi.

Sehingga kita juga sering mendengar istilah “chek-in”, yang awalnya adalah istilah dalam dunia perhotelan untuk menginap. Namun tidak sedikit hotel yang pada hari ini berali berfungsi sebagai tempat untuk berzina pasangan pelajar dan mahasiswa, juga pasanga-pasangan tidak syah lainnya. Bahkan hal ini sudah menjadi bagian dari lahan pemasukan tersendiri buat beberapa hotel dengan memberi kesempatan chek-in secara short time, yaitu kamar yang disewakan secara jam-jaman untuk ruangan berzina bagi para pasangan di luar nikah.

Pihak pengelola hotel sama sekali tidak mempedulikan apakah pasangan yang melakukan chek-in itu suami istri atau bukan, sebab hal itu dianggap sebagai hak asasi setiap orang.

Selain di Hotel, aktifitas percumbuan dan hubungan seksual di luar nikah juga sering dilakukan di dalam rumah sendiri, yaitu memanfaatkan kesibukan kedua orang tua. Maka para pelajar dan mahasiswa bisa lebih bebas melakukan hubungan seksual di luar nikah di dalam rumah mereka sendiri tanpa kecurigaan, pengawasan dan perhatian dari anggota keluarga lainnya.

Data menunjukkan bahwa seks di luar nikah itu sudah dilakukan bukan hanya oleh pasangan mahasiswa dan orang dewasa, namun anak-anak pelajar menengah atas (SLTA) dan menengah pertama (SLTP) juga terbiasa melakukannya. Pola budaya yang permisif (serba boleh) telah menjadikan hubungan pacaran sebagai legalisasi kesempatan berzina. Dan terbukti dengan maraknya kasus `hamil di luar nikah` dan aborsi ilegal.

Fakta dan data lebih jujur berbicara kepada kita ketimbang apologi. Maka jelaslah bahwa praktek pacaran pelajar dan mahasiswa sangat rentan dengan perilaku zina yang oleh sistem hukum di negeri ini sama sekali tidak dilarang. Sebab buat sistem hukum sekuluer warisan penjajah, zina adalah hak asasi yang harus dilindungi. Sepasang pelajar atau mahasiswa yang berzina, tidak bisa dituntut secara hukum. Bahkan bila seks bebas itu menghasilkan hukuman dari Allah berupa AIDS, para pelakunya justru akan diberi simpati.

3. Pacaran Dalam Pandangan Islam
a. Islam Mengakui Rasa Cinta
Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya.

`Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.` ( QS. Ali Imran :14 )

Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mewujudkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semua itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk memperlakukannya dengan cara yang paling baik.

Rasulullah SAW bersabda,` Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap pasangannya ( istrinya ). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku`.

b. Cinta Kepada Lain Jenis

Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal
Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala ikatan di antara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.

Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mungkin sekedar diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak.

Bahkan lebih `keren`nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada pasangan, melainkan kepada ayah kandung wanita itu. Maka seorang laki-laki yang bertanggung-jawab akan berikrar dan melakukan ikatan untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping hidupnya, mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung` dan `pengayomnya`. Bahkan `mengambil alih` kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya.

Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `laki-laki sejati`. Karena dia telah menjadi suami dari seorang wanita. Dan hanya ikatan inilah yang bisa memastikan apakah seorang laki-laki itu betul serorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. Beraninya hanya menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi “the real man”.

Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan terjadinya kontak-kontak yang mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan, pegangan, cium dan juga seks. Sedangkan di luar nikah, Islam tidak pernah membenarkan semua itu. Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya monopoli agama Islam saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan. Apalagi agama Kristen yang dulunya adalah agama Islam juga, namun karena terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi yang paling pokok, akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina dan perbuatan yang menyerampet kesana.

Sedangkan pemandangan yang kita lihat dimana ada orang Islam yang melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang benar-benar telah dilanda degradasi agama.

Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme dan permisifisme ini. Sehingga kalau pemandangan buruk itu terjadi juga pada sebagian pemuda-pemudi Islam, tentu kita tidak melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini juga terjadi pada agama lain, bahkan justru lebih parah.

c. Pacaran Bukan Cinta
Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati tidak berbentuk sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan dengan janji bertemu langsung.

Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada kepastian tentang kesetiaan dan seterusnya.

Padahal cinta itu adalah memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan cinta.

d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan
Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, atau perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya atas data yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.

Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu.
Dari Abi Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW berdabda,` Wanita itu dinikahi karena 4 hal:
1. Hartanya
2. Keturunannya
3. Kecantikannya dan
4. Agamanya.
Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat.

( HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa` fiddin nomor 4700,Muslim Kitabur-Radha` Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)

Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting.

Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebagai ta`aruf. Jauh lebih bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik, bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.

Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat berbusana terbaik dan juga lebih sering bertemu dengan suaminya dalam keadaan tanpa parfum dan acak-acakan. Bahkan rumah yang mereka tempati itu bukanlah tempat-tempat indah mereka dulu kunjungi sebelumnya. Setelah menikah mereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya jauh dari suasana romantis saat pacaran.

Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya bisa dikatakan sebuah penyesatan dan pengelabuhan.

Dan tidak heran bila kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran, namun segera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi. Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalam hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja.



HUKUM PACARAN MENURUT ISLAM